masukkan script iklan disini
Senin, 17 Maret 2025
Medan, - Satreksrim Polrestabes Medan menyikat sejumlah pelaku perampokan yang sangat meresahkan masyarakat karena mengaku-ngaku sebagai anggota polisi. Para pelaku memanfaatkan modus tersebut agar aksinya berjalan mulus dan dengan mudah merampas harta benda milik korbannya.
Namun sayang, aksi pelaku di bulan Ramadan ini segera terhenti berkat kesigapan dan penyelidikan petugas. Sebanyak enam perampok berhasil disikat. Bahkan, tiga pelaku di antaranya (satu komplotan) menggunakan senjata jenis airsoft gun yang dibeli hanya seharga Rp 500.000.
Ketiga pelaku adalah Chandra Gunawan (30) beserta dua rekannya bernama Indra Lesmana (30) dan Bagas Gilang Falevi Siregar (22). Mereka telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polrestabes Medan. Saat menjalankan aksinya para pelaku mengaku sebagai anggota Satresnarkoba Polrestabes Medan untuk mengelabui korban lalu melarikan sepeda motor.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Taryono Rahardja menyebut selama 17 hari Ramadan terdapat sembilan kasus yang diungkap dengan meringkus 15 tersangka.
"Saat Polrestabes Medan memberantas begal, ternyata ada modus baru. Di antara para pelaku banyak yang mengaku sebagai anggota Polri yang turut serta memberantas begal. Dari 15 tersangka (yang diamankan), enam di antaranya mengaku sebagai anggota Polri," kata Taryono didampingi Kasatreskrim AKBP Bayu Putro Wijayanto saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Senin (17/3/2025) sore.
Dari enam perampok, Taryono membeberkan tiga tersangka yang menggunakan airsoft gun mengaku polisi saat beraksi di Jalan H. Adam Malik, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, pada Jumat (7/3/2025) sekira pukul 03.00 WIB. Untuk mengintimidasi korbannya, para pelaku mengeluarkan senjata airsoft gun. Bahkan, para pelaku juga memiliki borgol.
"Para tersangka memepet korban lalu menuduh korban (bawa sabu-sabu). Setelah itu diambil hp, kunci dan mencoba melarikan diri,"(herman)